Senin, 07 Oktober 2013

Bab 4 : Pengkondisian Berpenguat SKINNER



Tujuan setiap sains atau ilmu pengetahuan adalah menemukan hukum hubungan di antara kejadian-kejadian alam di lingkungan. Karena itu, ilmu perilaku juga harus menemukan hukum-hukum relasi di antara kejadian lingkungan dengan perilaku. Untuk mengembangkan psikologi sebagai sains, Skinner menetapkan beberapa syarat untuk riset behavioral, Pertama, teori dan diskusi keadaan internal tidak boleh menjadi basis untuk riset. Kedua, periset harus melakukan eksperimen dengan subjek individual dan memanipulasi kejadian yang dapat diamati dalam latar yang terkelompok. Ketiga, periset harus mendefenisikan sifat perilaku dan kondisi eksperimental dalam istilah fisik.
            Respon yang dikemukakan oleh skinner agak berbeda dengan Pavlov. Respons bisa muncul dalam banyak situasi yang berbeda. Kunci untuk memahami ini menurut Skinner adalah hukum efek Thorndike.Tiga komponen penting yang diturunkan oleh Skinner dari paradigma Thorndike adalah stimulus diskriminatif, respons, dan stimulus penguat.
            Kejadian Behavioral adalah konsekuensi behavioral yang meningkatkan frekuensi respons. Ada 3 karakteristik individu memengaruhi kejadian mana atau stimuli mana yang berfungsi sebagai penguat. Karakteristik itu adalah, penguatan masa lalu, keterampilan individu, dan warisan karakteristik tertentu. Dalam laboratorium, penguatan bisa diberikan sesuai dengan jadwal rasio 9ditentukan oleh respons) atau jadwal interval (ditentukan oleh jam). Waktu masing-masing jadwal bisa tetap atau variabel.
            Yang penting dalam pembelajaran yang efektif adalah penggunaan penguat alamiah dengan tepat, kejadian dalam latar yang memberikan tanggapan non-aversif, dan penguat terencana.

1 komentar: