Selasa, 08 Oktober 2013

Bab 10 : Teori Kognitif-Sosial Albert Bandura



Teori Kognitif-Sosial dimulai dengan kerja klinis Albert Bandura dengan pasien yang fobia ular. Komponen utama dalam terapi ini adalah observasi mantan pasien yang memegang ular. Karya awal mengidentifikasi peran model behavioral dalam belajar perilaku prososial dan antisosial (Bandura, 1969, 1971; Bandura & Walters, 19963; Walters & Parke, 1964), dan peran dari model dalam modifikasi perilaku (Bandura, 1965, 1971a). Teori ini kemudian mengidentifikasi beberapa faktor sosial dan kognitif yang mempengaruhi belajar. Termasuk didalamnya kapabilitas menggunakan simbol dan melakukan tindakan yang diniatkan dan bertujuan.
            Fungsi utama dari model teori perilaku adalah untuk mentransmisikan informasi kepada pengamat. Fungsi ini terjadi melalui salah satu dari tiga cara. Pertama, model perilaku berfungsi sebagai dorongan sosial. Kedua, memperkuat atau memperlemah sikap menahan diri untuk melakukan perilaku tertentu. Ketiga, untuk menunjukkan pola perilaku baru.
            Seperti halnya pada pengkondisian berpenguat, konsekuensi perilaku merupakan hal penting untuk belajar dalam teori kognitif-sosial. Bedanya, pada teori ini memasukkan konsekuensi pengganti dan yang diatur sendiri selain konsekuensi langsung yang dihasilkan dalam lingkungan. Konsekuensi pengganti juga menyampaikan tentang perilaku mana yang tepat dan tidak. Meskipun, konsekuensi pengganti penting artinya, namun bersifat relatif, dan tidak absolut.
            Keyakinan dan ketangguhan diri adalah keyakinan pemelajar tentang kapabilitasnya untuk suskes dalam mengelola situasi yang mungkin mencakup elemen baru atau tidak dapat diprediksi. Hal ini melibatkan penilaian diri dan bukan sesuatu yang bersifat tetap. Empat macam pengaruh yang berkontribusi terhadap ketangguhan dan keyakinan diri adalah pengalaman penguasaan, pengalaman pengganti, persuasi sosial dan keadaan emosional dan fisiologis.
            Teori pembelajaran masih belum diturunkan dari teori kongnitif-sosial. Namun, prinsip teori ini berpengaruh besar terhadap isu kelas. Tiga asumsi dasar yang mendukung prinsip teori sosial-kognitif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas, adalah (a) proses kognitif pemelajar dan pengambilan keputusan adalah faktor penting dalam belajar (b) cara interaksi dengan lingkungan, faktor personal, dan perilaku bertanggung jawab atas belajar (c) hasil belajar adalah kode perilaku verbal dan visual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar