Selasa, 01 Februari 2011

DUNIA PENDIDIKAN


MASALAH DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Apa sih hakikat pendidikan?Apa sebenarnya tujuan seseorang masuk dalam lembaga pendidikan?Hanya untuk cari gelar?Apa yang diharapkan dari pendidikan idealism seperti itu?hal ini sangat miris dengan cita-cita para tokoh pendidikan masa lalu.Jika saja,Ki Hajar Dewantoro masih hidup mungkin ia amat sedih dengan dunia pendidikan saat ini.Ada juga yang menjual ijazah kepada orang tanpa harus bersusah payah menyelami bangku kuliah,kalau ada saja uang semua beres gelar apapun bisa didapat dan citra pun meningkat.Belum lagi masalah sarana&prasarana,minimalnya pendidikan moral&agama,belum lagi masalah UAN yang masih pro kontra dan dirasakan kurang adil.
Masalah sarana&prasarana yang belum memadai di dalam dunia pendidikan Indonesia.Banyak sekolah-sekolah terutama di daerah pinggiran memiliki fasilitas yang sangat minim bahkan banyak ruanagan kelas yang tidak memadai untuk pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar.Hal ini sangat ironi apalagi bila dibandingkan dengan pendidikan Negara lain,bahkan tidak perlu jauh-jauh dengan Negara Malaysia saja kita sudah kalah padahal dahulunya kita lah yang mengimpor guru dalam negeri untuk dikirim kesana.Hal ini sangat timpang dengan keadaan Indonesia saat ini.Sekolah-sekolah bahkan ada yang tidak dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas karena kelas bocor,tidak punya atap atau bahkan semua bangkunya dalam keadaan rusak.Kalau sudah begini dimana perhatian dan peran pemerintah?Kenapa semuanya menutup mata atau memang sengaja membutakan matanya untuk tidak melihat semua realita yang ada?Sungguh miris diantara kemajuan global,banyak anak-anak yang bahkan untuk besekolah dalam keadaan layak saja tidak bisa apalagi memiliki fasilitas seperti laboratorium,internet,perpustakaan dan sebagainya.Lain halnya dengan pendidikan di kota yang ada saja fasilitasnya tetapi tentunya berbiaya mahal.tentu saja,hanya anak-anak dari keluarga yang mampu saja lah yang dapat mengeyam pendidikan di sekolah bagus tersebut.Padahal,UAN yang dilaksanakan memiliki standar yang sama mau di kota desa pinggiran semuanya berstandar sama.Apa ini adil?Bukankah fasilitas belajar dapat menyokong kualitas pelajarnya demi menghasilkan generasi mendatang yang siap bersaing.
Pendidikan bertujuan untuk membangun karakter,mengembangkan potensi diri,memiliki kekuatan spiritual,moral dan siap menghadapi tantangan hidup,benar bukan?
Namun hal ini sepertinya kurang dirasakan saat ini.Minimnya pendidikan agama dalam lembaga pendidikan turut berpengaruh.Padahal  agama berperan penting dalam pembentukan karakter yang saat ini banyak remaja yang kehilangan karakter dirinya.Bagaimana tidak dalam kurikulum pendidikan,agama memiliki peran yang sangat minim.Paradigma pendidikan yang seperti ini mengkondisikan kualitas sumber daya manusia yang rendah dan memperburuk kehidupan bermasyarakat.Kalau sudah begini siapa yang harus disalahkan?menjamurnya seks bebas,narkoba dan kejahatan lainnya yang dilakukan peserta didik ini juga tidak terlepas oleh hal itu.
Ada beberapa standar pemerintah menentukan kelulusan yaitu sikap(afektif),pengetahuan(kognitif) dan keterampilan(psikomotorik).Tetapi sepertinya standar ini tidak diberlakukan karena kelulusan siswa ditentukan oleh UAN.Selama bertahun-tahun belajar dan menduduki bangku sekolah diukur dari hanya beberapa hari saja untuk menentukan kelulusan.Hal ini membuat sebahagian bahkan kebanyakan masyarakat baik siswa sendiri maupun orang tua menyesalkan hal ini pasalnya bisa saja saat hari berlangsungnya UAN sang siswa yang mengikuti sedang dalam kondisi tidak baik(sakit) dan ia menjadi tidak lulus padahal pada praktek sehari-harinya siswa tersebut adalah siswa yang cerdas dan baik nilainya.UAN juga dirasakan tidak adil karena kelulusan seseorang hanya dinilai dari beberapa pelajaran saja padahal tiap siswa pastinya memiliki kapasitas keahlian yang berbeda bukan?karena hal itu maka timbulah suatu masalah baru yaitu penyelewengan UAN.Banyak oknum yang mengotori UAN tersebut dan akhirnya siswa pun menjadi’nakal’ dengan ikut berpartisipasi menyokong perbuatan itu.Hal ini didorong karena ketakutan gagal dalam UAN.

Yaaah…beginilah sedikit kira-kira paparan dunia pendidikan kita saat ini.

Penghambat kesuksesan kita bukan karena kekurangan-kekurangan yang kita miliki,tetapi lebih karena tidak adanya KEYAKINAN yang kuat dan sikap PANTANG MENYERAH dalam mewujudkan cita-cita !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar