Sabtu, 30 April 2011

BIMBINGAN SEKOLAH


BIMBINGAN SEKOLAH
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dalam membuat keputusan yang bijaksana dan dalam penyesuain diri,serta dalam memecahkan masalah kehidupan mereka.
Bimbingan sendiri memiliki tujuan yaitu agar penerima bantuan dapat berkembang mandiri dan mampu bertanggung jawab bagi dirinya sendiri.
Apa beda penyuluhan ataupun bimbingan dalam pemberian nasihat?
Penyuluhan ataupun bimbingan lebih menekankan kepada “apa yang mesti dilakukan”,menuntun individu untuk berkembang dan mencari solusi terbaik untuk dirinya sendiri.Berbeda dengan nasihat yang terkadang lebih umum sehingga tidak mengembangkan individu untuk berusaha memecahkan masalahnya sendiri,bahakan terkadang nasihatdiberikan tanpa pengetahuan yang mendalam mengenai diri yang dinasihati dan tanpa pertimbangan akan kebutuhan penerima nasihat.
Lalu kapan bimbingan dibutuhkan?
Bimbingan dibutuhkan pada saat keputusan untuk mennetukan pilihan harus dilaksanakan.Dan bila tidak ada pilihan pun bimbingan diperlukan untuk membantu individu memahami dan menerima situasi tanpa pilihan.Bisa juga diperlukan saatseseorang tidak sadar bahwa ia mempunya pilihan lain.Dan yang biasanya paling sering ditemukan ialah pada saat seseorang tidak dalam keadaan optimal untuk membuat keputusan isal,dalam keadaan deperesi,lelah.bingung dan hal-hal lain yang membuat keputusannya kurang bijak.
Bimbingan memiliki kaitan dengan Disiplin
Misal saja,disiplin seorang atlit dalam pelaksanaan latihan dan juga disiplin siswa/I dalam menjalankan tata-tertib sekolah.Disini bimbingan berfungsi membantu menentukan sasaran dan merancang program/latihan yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan memotivasinya untuk disiplin mengikuti program yang telah ditentukan.
Nah,bagaimana organisasi pelaksaan bimbingan di sekolah?
Langkah pertama adalah menganalisa kebutuhan siswa dan menentukan kebutuhan mana yang dapat dipenuhi oleh sekolah.Lalu didikuti dengan suatu survei mengenai program dan personalianya yang telah berlaku,dan mengamati apa yang telah dilaksanakan dan apa yang potensial yang perlu dirubah.Perencanaa kemudian melibatkan staf yang ada,kemudia diperlukan untuk merencanakan tugas dari posisi atau jabatan yang ada,untuk itu pada bagian ini harus dilakukan analisis jabatan guna nantinya akan didapatkan staf-staf yang tepat.
Daftar pelayanan baku suatu biro bimbingan adalah
1.       Pelayanan Baku berbentuk Konseling.Konseling ini dirancang untuk membantu klien memehami dan memperjelas pandangan hidupnya sehingga ia dapat membuat keputusan yang bijak,berarti,dengan mempertimbangkan semua pilihan yang ada.
2.       Pengelolaan data pribadi.Kegiatan yang dilaksanakan untuk pengumpulan data mengenai siswa-siswa,maupun meneruskan data ini keoada staf yang memrlukannya dalam rangka membantu siswa dalam proses belajar-mengajar maupun konseling
3.       Peneglolaan informasi menegnai bermacam-macam pekerjaan,pendidikan,dan informasi sosial-persoanal merupakan kegiatan yang cukup besar.



Senin, 25 April 2011

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI SEKOLAH


Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah
Psikologi Pendidikan Merupakan cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam Lingkungan pendidikan.Psikologi pendidikan adalah bidang yang sangat luas dan salah satu perwujudannya adalah dalam Psikologi Sekolah.
Psikologi Sekolah adalah bagaimana menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademis,sosialisasi dan emosi yang bertujuan untuk membentuk mindset anak.

Psikolog sekolah menengani bidang pengaturan kurikulum yang akan dipakai,bagaimana startegi pengajaran yang baik agar didapat hasil optiml,situasi lingkungan belajar yang kondusif dan yang terpenting bagaimana mentransfer ilmu dan juga agar murid dapat menegmbangkannya lebih baik.
Psikolog Pendidikan  harus mengikuti perkembangan,area menejemen kelas dan desain instruksional, pengukuran dan penggunaan gaya dan strategi belajar, penelitian dalam metakognitif, peningkatan aplikasi pendidikan jarak jauh, dan perluasan dari pengembangan dan aplikasi teknologi untuk tujuan instruksional.
Seperti yang dikatakan oleh William James,ia menegaskan pentingnya mempelajari proses belejar mengajar di kelas guna meningkatkan mutu pendidikan dan oleh karena itu dibutuhkan lah Psikologi Sekolah guna didapat hasil optimal dalam proses belajar-mengajar yang telah dilaksanakan.
Dalam proses belajar-mengajar,banyak hal yang harus diperhatikan diantaranya yaitu;
1.       Penguasaan materi pelajaran
Selama ini pemahaman yang terjadi adalah “guru menguasai pelajaran”.Sebenarnya tidak semata-mata hanya itu saja namun banyak hal yang perlu lebih dikaji dan dipahami yaitu pengetahuan pelajaran bukan hanya sekedar mencakup fakta,istilah,dan konsep umum tetapi juga membutuhkan dasar-dasar pengorganisasian materi,mengaitkan berbagai gagasan,cara berpikir dan berargumen.
2.       Strategi Pengajaran
Guru bukan hanya sekedar member informasi ke pikiran anak tetapi juga mendorong anak untuk mengeksplorasi dunia mereka,menemukan pengetahuan dan berpikir kritis.
3.       Keahlian Manajemen kelas
Guru harus mampu menjaga kelas tetap aktif bersama dan mengorientasikan kelas ke tugas-tugas,mempertahankan lingkungan kondusif agar didapat hasil optimal.
4.       Keahlian Komunikasi
Keahlian Komunikasi bukan hanya penting dalam kegiatan mengajar tetapi juga penting untuk berkomunikasi dengan orang tua murid.Guru yang efektif juga bekerja untuk meningkatakan keahlian komunikasi murid.
5.       Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Instruksional
Guru yang efektif tidak hanya sekedar mengajar di kelas namun harus menentukan tujuan pengajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu.
Hal ini semua harus dimiliki oleh para guru dan disinilah terdapat Psikologi Sekolah tersebut.Bagaimana hal-hal diatas dijalankan berdasarkan Psikologi Sekolah.
Namun Selain 5 point hal-hal diatas,ada juga hal-hal lain yang tidak kalah pentingnya yaitu bagaimana menciptakan Kondisi yang nyaman tidaklah hanya untuk fasilitas belajar saja, namun juga untuk bangunan gedung secara keseluruhan beserta kelengkapannya; termasuk di dalamnya laboratorium, bengkel, studio, fasilitas olahraga dan lain-lain. Demikian pula dengan pekarangan sekolah, dikehendaki lingkungan yang bersuasana cerah dan ceria, lega, sejuk, tenang dan nyaman.Hal ini mendukung motivasi belajar anak.

Dengan mengaplikasikan konsep Psikologi Sekolah maka diharapkan didapat hasil optimal dari pembelajaran yang dilakukan.

Daftar Pustaka :

Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi


Sabtu, 23 April 2011

Hubungan Lingkungan Sosio-Ekonomi dengan Intelektualitas Anak


PENDIDIKAN MASA DINI DAN PENDIDIKAN KELUARGA
Prestasi Belajar yang rendah dari anak-anak serba kekurangan,Apa yang terjadi?
Menurut Martin L Maehr ada tiga aspek penting dalam kapasitas intelek yang berkaitan dengan rendahnya prestasi belajar anak-anak yang berasal dari lingkungan yang kurang mampu,
1.      Perkembangan Bahasa
Dalam lingkungan status sosio-ekonomi rendah interaksi verbal orang tua-anak lebih rendah mutunya daripada interaksi verbal orang tua-anak di lingkungan sosio-ekonomi tinggi.Bila di lingkungan rendah anak-anak dapat menjawab satu kata maka di lingkungan lebih tinggi mereka mendapat penjelasan.
Ibu-ibu kelas sosio-ekonomi rendah lebih menggantungkan isyarat fisik dan komunikasi non verbal dalam member perintah,dan member pengertian yang kurang jelas mengenai tugas serta member informasi yang kurang mencukupi.
Menurut Engelman,dibandingkan dengan anak-anak kelas menengah,anak-anak kelas rendah kurang memiliki kemempuan menggunakan bahasa untuk  menjelaskan,mendeskripsikan,membandingkan,mempertanyakan,merumuskan dan menguji.Padahal kemampuan penggunaan bahasa semacam ini dibutuhkan untuk dapat sukses di bidang akademik.
Kutipan dari artikel Hess dan Shipman, Early Experience and Socialization of Cognitives Modes in Children menerangkan bahwa di lingkungan kelas yang lebih tinggi,pikiran anak dirangsang atau dilatih oleh komunikasi verbal yang lebih berelaborasi(lebih banya perincian dan lebih cermat) dan lebih kompleks.Ia diminta mengaitkan perilakunya dengan dimensi waktu,ia lebih dituntut untuk memikirkan akibat perilakunya terhadap orang lain.
Anak kecil dalam lingkuingan kelas menengah belajar sejak awal membedakan perilaku mana kemudian kata-kata mana yang membawa hasil.Perilaku yang efektif probabilitasnya akan meningkat sedangkan yang negative akan ditekan.Akibatnya saat bersekolah ia telah dibekali dengan strategi memcahkan masalah.Kemudian itupun,ia akan menyaring kembali startegi tadi,apa-apa saja yang dapat dibuang dan dipertahankan karena tuntutan baru di lingkungan sekolah.
2.      Perkembangan Persepsi
Manusia yang berbeda lingkungannya,tidak hanya berbeda budayanya tetapi juga berbeda persepsinya terhadap dunia.Jika dihadapkan pada berbagai obyek,hal,dan kejadian,masing-masing akan memilih dan mengabaikan rincian dan konfigurasi yang berbeda.
Paling tidak sepintas dapat diamati,lingkungan keluarga mereka kurang memungkinkan latihan segala macam persepsi;rumah sesak,dan barang-barang bertebaran,tidak cukup mainan dan benda-benda yang membimbing perhatian.Selain itu,tidak ada pula orang dewasa yang menyediakan waktu untuk membantu anak-anak belajar membaca,menggambar,menamai perbedaan,dan memperhatikan hubungan.Ini jelas merugikan sebab di sekolah anak diharapkan memiliki keterampilan memperhatikan,membedakan,dan mengelompokkan.Perbedaan pengalaman persepsi masa dini ini juga mempengaruhi perkembangan Intelek.
3.      Perkembangan Kognisi
Ketinggalan dalam perkembangan bahasa dan persepsi mempengaruhi pula perkembangan Kognisi.Dalam artikel  Jensen Social Class,Race and Genetics,mengemukakan terdapatnya bukti-bukti bahwa bahsa tidak hanya membentuik gaya kognitif yang kompleks dan kemampuan meemcahkan masalah,tetapi juga merupakan elemen menentukan dalam pembentukan konsep,bahkan juga berpengaruh dalam belajar hafalan.

Jumat, 22 April 2011

PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


Pelajar yang Tidak Biasa
Disability(Ketidakmampuan): Keterbatasan/Ketidakmampuan personal yang membatasi pelaksanaan fungsi seseorang.
Handicap: Kondisi yang dinisbahkan pada orang yang menderita ketidakmampuan.
Orang Tua sebagai Mitra Pendidikan,Peran orang tua dan guru sama pentingnya untuk meningkatkan pendidikan,termasuk pendidikan pembelajran bagi siswa yang menderita ketidakmampuan.
Namun,terkadang orang tua dari naak tersebut sudah putus asa bahkan terkadang ada saja yang tidak ingin peduli lagi.Ini sangata meresahkan padahal,orang tualah yang harusnya sangat-sangat membantu.Lalu pentinglah bagi kita agar dapat berkomunikasi dengan orang tua untuk meyakinkan mereka tentang pentingnya peran mereka.Namun,mengkomunikasikannya dengan orang tua juga harus memiliki cara.
Lalu bagaimana caranya berkomunikasi dengan Orang Tua Anak Penderita Ketidakmampuan?
1.       Beri tahu kepada Orang Tua bahwa Kita memahami dan mengapresiasi Individualitas anak.
Ajak mereka berbincang,membahas kekuatan anak bukan terfokus pada problem si anak.
2.       Bersikaplah rendah hati didepan orang tua dari naka yang memiliki gangguan.
Penting bagi kita untuk tahu bagaimana rasa sedih yang dialami orang tua dari naak yang menderita ketidakmampuan itu.Meraka mungkin baru pertama kali akan menghadapi diagnosis baru atas anak mereka atau berhadapan dengan kerumitan rencana pendidikan untuk anak.Bahaslah diagnosis itu dengan sabar dan beri harapan sewajar dengan anak.
3.       Beri Informasi tentang ketidakmampuan anak mereka kepada orang tua.
Setelah  anak didiagnosis punya gangguan,kita harus mengajak orang tuanya membicarakan hasil diagnosis tersebutDan penting untuk kita bekerja sama dalam membangun dan memenuhi tujuan pembelajaran yang realistis untuk anak.Cari sumberdaya yang tepat untuk membantu anak dan bicarakan dengan orang tua.
4.       Bicaralah dengan orang tuanya bukan pada anak.
Anggap orang tua menjadi mitra yang sejajar dengan kita dan proffesioanal lainnya dalam mendidika anak yang menderita ketidakmampuan.Anggap saja setiap pertemuan dengan orang tua murid untuk belajar lebih banyak tentang si anak.
5.       Hindari pengguan Stereotip pada anak.
Jangan membuat penilaian stereotip tentang anak dan orang tuanya berdasarkan status sosioekonomi,etnis,struktur keluarga,agama,atau gender.Hubungan dan komunikasi yang baik dapat mengurangi asumsi yang bias.
6.       Ajak orang tua anak untuk membangun komunikasi yang efektif dan menjaganya.
Katakan kepada orang tua bahwa peran mereka menciptakan rasa nyaman,aman dan kedekatan dengan si anak sangat penting.Karena rasa nyaman,aman dan dekat akan membantu mengkomunikasikan pembelajaran yang diberikan.
7.       Bicaralah dengan orang tua bagaimana media dapat menyebarkan gambaran yang keliru tentang anak penderita ketidakmampuan.
Majalah,surat kabar dan media elektronik kadang kala menyampaikan informasi yang tidak akurat tentang anak penderita ketidakmampuan maka dari itu katakana kepada mereka bahwa kita siap untuk berdiskusi dengan mereka(orang tua) tentang apa saja yang mereka baca tau dengar yang berkaitan dengan ketidakmampuan anak.

Selasa, 12 April 2011

Pendekatan Behavioral dan Kognitif Sosial


Pembelajaran: Pengaruh yang relative permanen terhadap perilaku,pengetahuan dan keterampilan berpikir yang diperoleh dari pengalaman.
Beberapa pendekatan Pembelajaran
1.       Behaviourisme :  Pandangan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat di observasi.
2.       Proses mental : Pandangan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diobservasi.
3.       Kognitif
Analisis perilaku terapan,Apa itu?
Penerapan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah perilaku manusia.Dan contoh kasus dibawah merupakan salah satu startegi penerapan operan dalam hal mengurangi perilaku yang tidak diharapkan.

Contoh kasus; Ada seorang siswa yang hoby sekali mengejek dan mengganggu temannya sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pada teman-temannya. Lalu bagaimanakah caranya untuk mengurangi perilaku tersebut?

Ada beberapa opsi salah satunya adalah dengan cara Menghilangkan Stimuli yang Diinginkan,dan strateginya dengan menggunakan time-out.Langkah-langkahnya adalah:
1.       Suruh anak tetepa di kelas tetapi halangan anak untuk mendapatkan penguatan positif.
Ketika murid melakukan kesalahan kecil,sang guru dapat meminta murid menundukkan kepalanya beberapa saat atau meminta murid tersebut untuk duduk di pojok sehingga murid tersebut tetap dapat melihat murid lain mendapat penguatan positif.
2.       Agar time-out ini efektif,setting dimana murid dijauhkan haruslah mengandung muatan positif dan setting dimana murid ditempatkan harus mengandung muatan negative.
Misalnya,jika guru menempatkan murid diluar kelas lalu ada murid dari kelas lain yang berbicara dengannya maka settingan ini tidak akan berguna.
3.       Jika anda menggunakan time-out,pastikan mengidentifikasi perilaku murid yang menyebabkannya dihukum.
Misalnya; Yon!Kamu telah merusak bukunya Lia,jadi sekarang kamu berdiri diluar kelas selamat lima belas menit.”
Penting diperhatikan agar janagn pernah berbantahan pada murid dan menerima alasan dari murid agar  tidak disetrap.jika perilaku itu berulang,identifikasikan lagi dan tempatkan murid dalam time-out lagi.Jika murid melakukan perlawanan saat anda menilai time-out maka tambahkan waktu time-outnya.Pastikan keluarkan murid setelah waktu time-outnya habis dan jangan berkomentar tentang seberapa baik perilaku murid selama time-out,cukup suruh murid beraktivitas seperti biasa.
4.       Catat sesi waktu time-out terutama jika menggunakan ruangan.Ini membantu agar pengguanaan time-ou efektif dan etis.


Selasa, 05 April 2011

fenomena pendidikan dan teori-teorinya

  Nama :FITHRA RUNISYA

Orang Tua
Spoiler for Orang Tua:
Orang tua siswa selalu menghendaki anaknya menjadi orang yang berguna di kelak kemudian hari
Akan tetapi sering harapan itu tidak seimbang !!
Pasalnya orang tua sibuk dengan rutinitas tugas kesehariannya, pergi pagi pulang malam tanpa ada waktu senggang. Kapankah orang tua harus mengontrol, mengawasi dan mendidik putra putrinya? Ini dialami orang tua sibuk berstatus tinggi di kota.

Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalammasyarakat merupakan lingkungan budaya pertama dan utama dalam rangkamenanamkan norma dan mengembangkan berbagai kebiasaan dan perilakuyang dianggap penting bagi kehidupan pribadi, keluarga danmasyarakat.
Dalam buku TheNational Studi on Family Strength,Nick dan De Frain mengemukakan beberapa hal tentang pegangan menujuhubungan keluarga yang sehat dan bahagia, yaitu:

1.
Terciptanya kehidupan beragama dalam keluarga
2.
Tersedianya waktu untuk bersama keluarga
3.
Interaksi segitiga antara ayah, ibu dan anak
4.
Saling menghargai dalam interaksi ayah, ibu dan anak
5.
Keluarga menjadi prioritas utama dalam setiap situasi dan kondisi


Nah,ini dihubungkan dengan teori Maslow.Teori maslow ituu kurangnya rasa cinta dan memiliki didiri anak tersebut
Sistem Pendidikan
Spoiler for sistem pendidikan:
Sistem Pendidikan Indonesia Mencetak "Manusia Penurut"
Apa Buktinya dan Apa Akibatnya ??
Bukti :
1. Adanya Penyeragaman
2. Mau "muncul" tetapi dikekang oleh adanya Kurikulum
3. Mau "lari" tetapi dikekang oleh adanya penjadwalan yang ketat
4. Model belajar "menghafal" dan "mengulang"
Akibat :
1. Hilangnya kemampuan Koknitif dari anak
2. Kreativitas siswa berkurang
3. Talenta siswa banyak yang tidak diketahui (selain belajar)

Sesuai denagn teori pendidikan,Dalam Dunia Pendidikan menciptakan pemikiran yang kritis itu sangatlah penting.Namun,dengan sistem pendidikan diatas,hal itu tidak dapat terjadi karena anak tidak didukung dan diasah untuk berpikir kritis.Ada beberapa cara agar anak memiliki pemikiran yang kritis,yaitu: 1. Jadilah pemandu dalam membantu murid menyusun pemikiran sendiri
                             2. Gunakan pertanyaan berbasis pemikiran
                             3. beri model peran pemikir yang positif
Bentuk Soal Tes
Spoiler for Bentuk Soal Tes:
Soal ulangan harian, ulangan mid semester, ulangan umum dan soal ujian nasional persekolahan kita selalu menerapkan soal pilihan ganda
Anak tidak pernah bermain bahasa dengan bahasanya sendiri
Anak hanya disuguhi pilihan yang cara pengerjaannya pun bisa dilakukan dengan ngawur. Anak selalu bisa mengerjakan beberapa soal dalam waktu hanya hitungan menit. Semua soal bisa terselesaikan. Anak hanya berpikir sepotong-sepotong dan tidak berpikir secara utuh dalam menghadapi setiap butir soal.


Sesuai dengan teori pendidikan dalam bagian Transfer ,Murid yang hanya disuguhkan dengan setumpuk tes yang tersusun secara sistematis bukan dari permasalahan yang akan meningkatkan pemahaman dan pengembangan murid itu pribadi maka pemahaman yang didapat kurang maksimal sehingga bila dihadapkan dengan soal lain yang jawabannya sebenarnya bisa didapat dari pengembangan soal sebelumnya namun sang anak tidak bisa memecah informasi awal dan mengembangkannya.Alhasil.murid tersebut tidak dapat menjawab soal kedua.Untuk itu,peran orang tua dan guru sangat penting agara sang anak dapat mentransfer Informasi yang telah ia dapat.

Daftar Pustaka : www.google.com
Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group